Friday, January 30, 2015

Kali ini

Kali ini, mari kita jujur.
Bahwa ego adalah satu-satunya penghubung
Bahwa cinta hanyalah asa berbalut lara
Bahwa bagaimanapun kondisinya, tempatnya, waktunya, yang salah adalah kita

Kali ini, mari kita berbohong
Bahwa perpisahan ini layak
Bahwa tidak ada lagi rindu setelah temu
Bahwa bagaimanpun akhirnya, kita tidak pernah ada, tidak pernah nyata

Pada akhirnya, untukmu, saya hanyalah satu dari sekian banyak lelucon yang tercipta. Sedikit kenangan manis dari sekian episode membosankan. Masing-masing dari kita mengerti bahwa ada hati yang harus berhenti. Mari sudahi saja kali ini.


p.s: terima kasih untuk semua hal menyenangkan pada hujan pagi hari bulan januari

Monday, December 29, 2014

Jumat Malam

Jumat malam. Jalanan jakarta macet sempurna. Dua anak manusia memamah remah dunia.

“......  jadi gitu.”

“klise banget”

“memang. Bodoh ya gue?”

Ada kelam dalam  matanya dan ia masih berusaha tertawa. Sudahlah nona.

Saturday, December 27, 2014

MILAN

“yakin mau pulang? Diluar masih hujan..”

“lupa ya sebelum ke sini saya bilang apa?”

“tapi tadi belum hujan dan kamu nggak bawa mobil”

Perempuan itu masih sibuk membetulkan riasannya, membubuhkan sedikit perona pipi kemudian memoles bibirnya yang indah dengan gincu merah.

“saya antar ya?”


Monday, March 5, 2012

Djogja, kenangan itu

Aku masih suka menulis, terutama menulis tentangmu. Bagaimana kamu, kebiasaan mu, tawa usilmu, semuanya masih suka kutulis di diaryku. Padahal, setahun berlalu semenjak pertemuan itu.

9 april 2011

"mau kemana mbak?", tanyamu kala itu

"jogja"

"naik taksaka? berapa orang?"

aku diam. 

"sendiri aja?", kejarmu lagi

Ughh..aku sebenarnya malas meladeni pertanyaan seperti ini, kesanya kok kayak aku terlihat kesepian setengah mati.