Jumat malam. Jalanan jakarta macet sempurna. Dua anak
manusia memamah remah dunia.
“nggak perlu jawabankan?”
“...... jadi gitu.”
“klise banget”
“memang. Bodoh ya gue?”
Ada kelam dalam
matanya dan ia masih berusaha tertawa. Sudahlah nona.
“sinis”
“memang”
Hening panjang sebelum ia kembali mengaduh.
“gue benci ngemis-ngemis sama dia, gue benci diperlakukan
kaya sampah”
“kenapa tinggal”
“dia bilang cinta”
Cinta tahi kucing.
“tapi gue nggak perlu cinta. Ilusi, basi”
“lalu”
“gue butuh dia ada”
“saya selalu ada”
“tapi lo nggak cinta”
Kamu lucu nona.
“tau nggak?”
“apa?”
“mungkin satu-satunya alasan perempuan lebih suka sama
playboy adalah karena mereka memeperlakukan kita dengan semestinya”
“meskipun tanpa cinta?”
“ya, percuma sibuk mengeja cinta kalau nggak
pernah ada”